Kelayakan Bisnis


Studi Kelayakan Bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2003) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.
tujuan utama dilakukan studi kelaykan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun situasi yang tidak mendukung.

Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Untuk mengetahui kriteria tersebut, digunakan analisis finansial. Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek.
investasi berasal dari kata invest yang artinya menanam uang atau modal. Dengan kata lain, pengertian dari investasi adalah penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi.
Pengertian investasi menurut ilmu ekonomi adalah pengeluaran penanam modal maupun perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang serta jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Sedangkan pengertian investasi menurut ahli ekonomi Indonesia (Salim HS dan Budi Sutrisno) adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
  • Jenis Investasi
  • Jenis Investasi Berdasarkan Asetnya :
    • Real asset, investasi yang berwujud seperti property.
    • Financial assest, merupakan dokumen klaim tidak langsung dari pemegangnya terhadap sebuah aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut.
  • Jenis Investasi Berdasarkan pengaruhnya:
    • Investasi autonomus, investasi yang tidak dipengaruhi tingkat pendapatan.
    • Investasi included, investasi yang dipengaruhi oleh kenaikan permintaan barang atau jasa.
  • Jenis Investasi Berdasarkan sumber pembiayaannya:
    • Bersumber dari modal asing.
    • Bersumber dari modal dalam negri.
  • Jenis Investasi Berdasarkan bentuknya:
    • Investasi portopolio, dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat berharga.
    • Investasi langsung, dilakukan dengan membangun, membeli atau mengakuisisi sebuah perusahaan.

  1. Payback period 
Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas netto (net cash flow), atau total arus kas bersih dalam periode tertentu sama dengan pengeluaran investasi di awal periode.

Metode payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flow).

Payback period adalah periode modal kembali atau lamanya waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal atau modal yang sudah dikeluarkan. Metode ini juga sering disebut dengan metode pemulihan investasi yang merupakan metode analisi kelayakan investasi untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan.

Cara untuk mengambil keputusan dengan metode ini ialah dengan membandingkan Payback Period investasi yang diusulkan dengan umur ekonomis aktiva, apabila payback period lebih pendek dari umur ekonomisnya maka rencana investasi dapat diterima, serta sebaliknya.

   2.Benefit Cost Ratio

Secara teoritis, benefit Cost Ratio merupakan sebuah perbandingan antara semua nilai benefit terhadap semua nilai pengorbanan atau biaya.

Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak.

Sebagai contoh dari proyek pemerintah adalah proyek pembangunan jalan tol Pasupati. Nilai benefit atau manfaat yang bisa didapatkan dari proyek tersebut misalnya efisiensi waktu tempuh antara Jakarta-Bandung, kenyamanan berkendara karena jalan yang dipakai dibuat senyaman mungkin dan peningkatan produktivitas lahan tersebut. Namun tidak hanya mendatangkan manfaat saja, investasi juga mendatangkan pengorbanan yang digolongkan kedalam cost. Jadi suatu invetasi atau proyek tidak bisa terlepas dari benerfit dan cost.

Benefit cost ratio analysis secara matematis merupakan perbandingan nilai ekuivalen semua benefit terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Perhitungan ekuivalensi bisa menggunakan salah satu dari beberapa analisis.

    3.Net Present Value (NPV)

NPV adalah kriteria terpenting dalam evaluasi sebuah investasi merupakan tujuan manajemen keuangan semua perusahaan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham. NPV adalah selisih jumlah kas yang yang dihailkan sebuah proyek investasi dan nilai investasi yang diperlukan atau selisih PV dari sebuah proyek dan investasi awal.

  4.Internal Rate of Return (IRR)
Internal  Rate of  Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.

IRR ialah menentukan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV if capital outlays).

Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara “trial dan error”. Yaitu dengan cara coba-coba. Pertama-tama jika menghitung Present Value dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang dipilih. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah Present Value dari outlet-nya.

contoh kasus sebagai berikut :

Suatu pabrik mempertimbangkan ususlan investasi sebesar Rp. 130.000.000 tanpa nilai sisa dapat menghasilkan arus kas per tahun Rp. 21.000.000 selama 6 tahun. Diasumsikan RRR sebesar 13 %, hitunglah IRR!

Dicoba dengan faktor diskonto 10 %

 NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
 NPV = (21.000.000 x 5.8979) - 130.000.000
 NPV = Rp 659.000,00


Dicoba dengan faktor diskonto 12 %

NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5,7849 ) - 130.000.000
NPV = RP -6.649.000,00

Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan -Rp. 6.649.000,00...

Artinya tingkat diskonto antara 10% sampai 12%, untuk menentukan ketepatannya dilakukan Interpolasi sbb :


IRR =10% + (659.000/7.308.000) x 2%
IRR = 10,18%

Kesim pulan : Proyek investasi sebaiknya ditolak
Karena IRR < 13 %

Panduan berupa Vidio nya di bawah sini ya !!


nah jadi jika kalian ingin membuat sebuah bisnis alangkah baik nya harus mengetahui tentang kelayakan sebuah bisnis tersebut apakah bisnis yang kalian jalani berjalan dengan baik atau tidak sama sekali, jadi sekian dulu penjelasan saya semoga bermanfaat

Tony afriyanto
20180801323

Komentar

Postingan Populer